pemimpin yang akan datang untuk memerdekakan rakyatnya,
pemimpin yang tidak akan pernah melupakan sejarah,
pemimpin yang tunggal........
ini lah dia merdeka.....merdeka.....
PRAKATA KISAH NYATA
Buku Sejarah Perjalanan Pribadi Seorang Kelana Sengaja Saya Tulis Untuk Di Kenang Anak Cucu Karena Perjuangan Saya Ini Tidak Bermakna Bagi Orang Yang Fahamnya Hanya Di Dunia Nyata Saja,Saya Menjalankan,Pepatah Kata Para Kasepuhan Mengatakan Ngelmu Iku Klakone Kanthi Laku,Teteken Kanthi Tekun Bakal Katekan Opo Panjangkane Kang Sun Jongko Rakyat TotoTiti Tentrem Adil Para Marta Nganti Awal Akhir Jaman Kencono Rukmi Dengan Akhir Kata,Terkesan Anak Cucu Kita,Setelah Membacanya.
Penulis,Penanggung Jawab pribadi Satrio Lelono Kebon Romo,Kulon Progo
R.Punidjan.T
SABDO PAMBUKA WIWORO NAROKO
Dengan Atas Ijin Tuhan Yang Maha Esa Saya Merangkum Kisah Nyata Perjalanan Dari Masa Kanak-Kanak Sampai Dewasa danTeman,Rekan,Seperjuangan Yang Tercantum AtauTidak Tertulis Karena Beda Lakon Dan Kisah Cerita Yang Di Alami Maka Saya Mohon Maaf Ini Kisah Pribadi Untuk Itu Saya Menulis Agar Pembaca Sadar Betul Bahwa Hidup Ini Hanya sementara,Janganlah Semena-mena Dengan Seksama Umat Manusia Dan Makhluk Ciptaannya Kelihatan Maupun Tidak Saya Menulis Dari Satu Romawi Sampai Di Romawi Tujuh Puluh Tiga Secara Kesinambungan,Cerita Ini Yang Penting-penting Secara Singkat Kata Cerita Dari Tahun 1964 s/d 2011 Masih Dalam Lakon Saya Di Awal Akhir Tahun 2012 Pembaca Harus Cermat,Saya Buat Tidak Urut Seperti Penerbit Buku.
Jakarta,09 - 09 - 2011 Satrio Lelono Jakarta Utara
R.punidjan.T
PERJALANAN KISAH NYATA PUNIDJAN.T
Lahir di Dunia menurut catatan Kelurahan Giripurwo Kulon Progo Tanggal : 21 April 1955 anak dari simbok Painem Towikromo Menurut cerita Orang-orang sekitar Desa bahkan sekecamatan Girimulyo mengatakan bahwa Punidjan.T itu Jarene anak Genderuwo.karena pada saat simbok Painem hamil di tinggal Bapak Towikromo kurang lebih Satu Tahun lamanya tidak pernah pulang dari Keraton Yogyakarta dulu ngenger di Rumah Abdi Dalem Ndoro Djayeng.begitu pulang simbok Painem cerita bahwa dirinya Hamil 7 bulan dan tidak merasa berbuat mesum dengan siapapun akhirnya kecurigaan Bapak menjadi Tanya apa benar Pengakuannya dapat di terima tentu tidak,terjadi pertengkaran hampir-hampir Perceraian namun Bapak Towikromo orang Pertapa juga sehingga entah terima Wangsit apa akhir kata menerima kenyataan yang di alami Simbok Painem dan dua-duanya sampai akhir Hayatnya mampu menyimpan Rahasia,hanya sering berpesan dengan kakak-kakaknya agar jangan ada yang berani memarahi dia dan tetanggapun di pesan oleh Simbok Painem “ Nakalo kae Ragilku ojo podo diseneni yen ono opo-opo kando aku" hanya pernah lepas bicaranya “kowe kuwi nek nglawan koyo ngene iki yen anaku dewe wis tak pites”seperti itu bicaranya.saya kejar pertanyaan tetap tertutup rahasianya entah dapat perjanjian apa dengan rahasia hamilnya.Bapak yang jawab “kabeh wong urib iki cucu Adam,kowe suk yen gede sekolah ben pinter sebab kowe desik dek bayi sok ilang digoleki wong akeh ngerti-ngerti ono neng alar nduwur watu gede sok di gondola wewe dan masih balita pun sudah merokok menyan Cap”.sekiman saya dari kecil memang nakal luar biasa,maka bapak melatih dengan puasa tata jawa,puasa wajib setiap hari kelahiran di usia balita lima tahun saya sudah ingat apapun yang saya lakukan,sudah berani menghadapi permasalahan oranng tua yang di rampas.
Di usia 8 tahun baru masuk sekolah daftar sendiri tidak bawa surat kelahiran maka dari itu identitas saya berbeda-beda tanggal lahir di dikelurahan Giripurwo, 21 Juli 1955 sedangkan tanggal lahir di KTP DKI 13 Mei 1956,di tanda tamat belajar tanda lulus 9 Januari 1956 dari SD sampai dengan SMPN nanggulan belum pernah orang tua datang ke Sekolahan semua masalah saya selesaikan sendiri tahun 1964 saya ke Jakarta main ke saudara karena Mas G.Sukiman polisi Printis di Jln.Gorontalo No.21 Asramanya Mas Suparman.T. Garuda surat di ganesa sebelum di KOSTRAD saya di Jakarta 3 bulan,pulang sekolah lagi tapi guru-guru,saya hadiahi polpen parkers sampai lurah dan camatnya jadi malah sering ditanya kapan mas Djan ke Jakarta lagi jangan lupa oleh-olehnya.
Kemudian dari tahun 1964 saja sudah jarang masuk sekolah karena saya sudah hobi puasa tirakat di hutan-hutan dan jarang pulang,kemudian di sekolahan sejak kelas 1 s/d 6 ketua kelas di waktu itu apabila guru sedang rapat ketua kelas wajib mewakili mengajar membaca secara bergiliran pulangnya nyanyi satu persatu terus keluar pulang.poling tidak ngerti dhandang Gulo pangkur sinom asrama nduno,kinanthi itu setiap hari dinyanyikan setiap murid di daerah begitu kisahnya anak Desa.
Saya ingat kenakalan di waktu sekolah karena dekat pasar setiap pasaran Pon dan Kliwon saya sering kencing dari atas mengarah ke dagangan makanan seperti Geblek dan tempe banyak di situlah saya dikenal anak genderuwo putrane mbah Towikromo kae ojo di seneni malah podo ngendiko laris-laris begitu jadi betul dituduh bahwa saya disegani orang-orang sebab saya sering ngamuk berbahaya menurut keyakinannya padahal saya anak kecil di sentil aja kenapa tapi belum pernah terjadi dan belum ada yang berani melakukan mukul apa lagi ,tapi saya yakin para pedagang tadi pasti lapor dengan Simbok saya tanpa sepengetahuan saya sebab orang-orang itu sering ke rumah saya beralasan berobat Urut dan sebagainya.
Simbok jugakalau di tanya tidak ngaku bahwa orang-orang tadi tidak membicarakan apa-apa emang ada apa Simbok malah tidak tau nak sebab kalau wadul saya dengan tambah,semakin jadi nakalnya ganti hari kalaunyolong nira Bumbungnya kita ganti air kencing dan sebagainya.Itulah kenakalan di waktu kecil saya bahkan cerita lainnya masih panjang tapi singkat kata sebagian kecil saja sebagai kisah dasar bawaan Lelakon Hidup Prihatin dan derita-derita yang bermakna,juga jangan ditiru setelah saya sadar ini tidak baik.
Pada usia 11 tahun saya semua permainan sudah saya alami seperti permainan bidang seni tradisional jawa contoh : kuda lumping/kuda kepang,tari jawa,pencak silat,dan permainan judi-judi ,kartu ceki cina,Bandar koprok,domino remi dan permainansaya di tandingkan dengan botoh-botoh kawakan di daerah-daerah lain bukan main dengan anak-anak kecil.paling cepet pulang: 3hari s/d 1 minggu kelas III s/d VI tahun 1969 dan SMPN Nanggulan s/d 1971,sunatan 1 bulan dari disunat ke Jakarta sebelumnya tahun 1967 saya juga ke Jakarta 3 bulan dengan Simbok Painem karena saya sampai SMP juga masih minum air susu Ibu/Netek.
Jadi setiap Simbok mau pijit Bayi karena simbok saya Dukun Bayi dan ahli pengobatan apa saja tapi belum pernah menargetkan upah atau biaya pengobatan kepada orang yang di tolongnya,dan pasti memuaskan kepada yang di obati,kemudian mempunyai anak angkat kurang lebih 50 orang anak dan anak angkat tersebut sudah sukses semua asal mulanya anak sakit-sakitan dan setelah dirawat sampai sembuh rata-rata terus diserahkan menjadi anaknya simbah To.saja begitu kisahnya.
Di usia 11 tahun. saya sudah selesai puasa:
· 7x hari kelahiran
· 7x hari Jum’at kliwon
· 7x hari Selasa kliwon
Dan saya mendapatkan wahyu Laelathul Qadar bulan Ramadhan Tanggal 27 puasa pada usia 13 tahun saya puasa di bulan Suro 7x bulan suro dari tanggal 1-15(lima belas)
Di bulan Suro itulah mendapatkan wahyu Tahjalil karena wahyu itu berpasangan kata para kasepuhan.apa tanda-tandaya kalau itu wahyu ,turun dari atas besar warnanya putih ,kehijau-hijauan sampai jatuh ke bawah ambyarnya seperti mercon gemebyar sangat indah dan terang sekali,karena tidak jauh dari tempat saya duduk diatas batu saya dekati sampai terbit mataharit ternyata tidak ada ujudnya,cahayanya sama dengan turunnya di bulan puasa.
Ganti waktu saya sampaikan kepada orang tua dan para kyai jawabannya itu “tandane kowe kabegjan bebasane sewu datan antuk tigo satus datan antuk satunggal” sedangkan saya yang sering bertapa juga belum pernah melihat seperti itu,yang sering saya lihat paling Tuluh Brojo.
Kemudian saya pulang masuk ke rumah tanpa buka pintu sudah ada di dalam dengan orang-orang tua / sesepuh yang sedang mendengarkan wayang kulitdi radio saya bicara tetap bias komunikasi tapi para sepuh tidak bisa melihat saya jadi sayapun takut tidak bisa kembali ke alam nyata kemudian bapak saya mengambil air disiram keliling rumah baru-barulah saya berdua dapat di lihat oleh orang-orang tua.dan saya ceritakan kejadiannya, bahkan saya melihat ayat-ayat yang di bawa si jubah putih itu tapi saya tidak bisa baca para sesepuh menjawab “Nak kowe mau biso moco kuwi kowe biso mencolo putro mencolo putri”
Kemudian juga ada yang bernama jemangi waktu itu mau main kerumah saya juga melihat si jubah putih itu terbang di atas kepala dia menuju ke hutan yang saya buat duduk berpuasa, makanya si jubah putih itu siapa sesungguhnya apa Nabi,apa Wali-wali Allah silahkan tafsirkan sendiri bagi para pembaca kalau saya yang mengatakan pasti tidak percaya kalau saya bias di jumpai si jubah putih itu.karena saya orangnya rusak menurut pandangan umum sampai di sini kisah nyata sebagai cerita perjumpaan saya dengan jubah putih mudah-mudahan menjadi kenyataan di alam nyata ini baru anda akan percaya.
Saya menghimbau kepada anak cucu saya agar belajar menghilangkan rasa 5 ingin atau angan-angannya.
1. INGIN DI KETAHUI
2. INGIN DI PUJI
3. INGIN DI HARGAI
4. INGIN DI HORMATI
5. INGIN DI SUNGKEMI
Demikianlah kisah cerita ngaji rasa yang jarang di miliki,sekian dari saya sebagai kenangan saja!!!
Penulis Satrio Lelono
Kulon Progo
R.Punidjan.T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar